Lily Allen - Smile


Lily Allen - Smile

Minggu, 30 Oktober 2011

its about 6 months ago..

Mau sedikit curhat di blog (hahaha..)

Sebenernya bingung juga kalau gue disuruh mengungkapkan sesuatu di blog yang notabene beda kayak twitter atau facebook. Disini blog gue rata-rata kebanyakan soal tugas, tugas dan tugas. Jarang buat ngecurhat, tapi hari ini gue bikin satu curhatan, curhat tentang gue sekitar 6 bulan yang lalu ☺.

Tepatnya sekitar sebelum gue ulang tahun. Betapa nggak wajarnya hidup gue pada saat sebelum itu, mulai dari yang diuber-uber "orang gila" sampe yang diteror banyak nomer sampe gue 3x ganti nomer handphone. Hahahaha, sumpah ini hal paling kocak dalam hidup gue. Mulai dari berpikir pengen nyewa orang buat bikin cacat nih "orang gila" sampe pengen lapor polisi karena mengganggu ketenangan orang lain. Tapi berujung sabar, bar, bar, baaaaar.. Hehehehe. Sampe pas ulang tahun gue selalu diingetin buat nggak bersikap seperti itu sama seseorang yang dulu banget pernah hadir di kehidupan gue sebagai "temen SD" gue dulu. Namanya *beeeeeeeeepppp* (maaf di sensor hahaha..) ☺ kenapa gue seneng banget diceramahin sama nih orang? Soalnya menurut gue, dia adalah orang paling logis pada saat itu. Dan berlanjutlah hingga sekarang..

Alhamdulillah sekarang gue pun bisa sedikit lebih logis dan lebih realistis dalam menghadapi kejamnya dunia (laaah? lebaynya kumat kan..) karena sedikitnya gue sekarang bisa lebih menahan emosi gue walau baru-baru ini sempet lepas kontrol lagi tapi wajarlah, namanya juga manusia yaa nggak? Hehehhee.. Tapi seberusaha mungkin gue nggak mengulangi kesalahan yang sama lagi, karena percuma aja udah diceramahin panjang lebar selama kurang lebih 6 bulan ini sama dia tapi nggak ada 1 pun yang nyantol di otak.

Yaaaaaaaa, kira-kira begini deh curhatan gue hehehe. Simple tapi inilah yang terjadi sama gue dan gue sangat amat bersyukur bisa seperti ini, bisa deket sama dia juga walau dulu pas SD dia pernah bikin gue nangis, bisa lebih "SLOOOOW" kata dia hehehehe..  

Senin, 25 Juli 2011

STROKE

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu : stroke ischemic maupun stroke hemorrhage


Stroke iskemik (ischemic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.

Stroke hemoragik (hemorrhage) adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

  1. Hemoragik Intraserebral : pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak. 
  2. Hemoragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak). 

Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

  1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial : menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex : aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan. 

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.


Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.

Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.

80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.

Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Derita Pasca Stroke

Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.

Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:

* 1/3 --> bisa pulih kembali,
* 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
* 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. 

Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.

Akibat Stroke lainnya

* 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
* 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
* 70% menderita depresi.
* 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri. 

Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.



Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH.


Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.

Sumber:
Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia.

Minggu, 02 Januari 2011

Photography

Definisi Fotografi

Fotografi (Photography) berasal dari kata Foto (Cahaya) dan Graphia (menulis/menggambar), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas terlihat bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam pengambilan gambar.

Definisi Kamera SLR

Kamera SLR (Single Lens Reflex) atau D-SLR (Digital-Single Lens Reflex) merupakan kamera dengan jendela bidik (viewfinder) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa. Fotografi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor (sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed (Kecepatan Rana) dan Aperture (Diafragma).

Definisi SHUTTER SPEED

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Misalnya cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, misalnya 1/250 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, misalnya 1/2 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram/blur.

Jika dengan menggunakan shutter speed tinggi (cepat) maka hasilnya akan seperti dibawah ini :

Camera Model : NIKON D60
Flash Mode : No Flash
Focal Length : 55mm
F-Number : F/5.6
Exposure Time : 1/500 sec.
ISO Speed : ISO-800
Metering Mode : Center Weighted Averaged
Exposure Program : Manual
Exposure Compensation : -1 step
Date Taken Picture : 28/11/2010 17:01

Jika dengan menggunakan shutter speed rendah (lambat) maka hasilnya akan seperti dibawah ini :

Camera Model : NIKON D60
Flash Mode : No Flash
Focal Length : 18mm
F-Number : F/8
Exposure Time : 3 sec.
ISO Speed : ISO-1600
Metering Mode : Center Weighted Averaged
Exposure Program : Manual
Exposure Compensation : -0.3 step
Date Taken Picture : 31/12/2010 21:55

Definisi Aperture

Aperture atau diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran logam yang umumnya 5, 7, atau 8 lembar yang dapat diatur untuk mengubah ukuran lubang (tingkap) dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit persis pupil di mata manusia. Karena fungsinya untuk menghentikan cahaya yang akan masuk ke bidang fokal, diafragma juga disebut sebagai stopblindfield stop dan flare stop. Dan untuk itu, diafragma selalu diletakkan pada jalan masuk antara subyek, lensa dan bidang fokal. Titik tengah tingkap pada diafragma merupakan sumbu optis dari sebuah lensa.

Contoh diafragma pada lensa adalah seperti pada gambar dibawah ini :

Penjelasan sederhananya seperti ini, bukaan besar justru malah akan menghasilkan DOF/Ruang ketajaman yang kecil, misalnya diterapkan angka 1,4 maka akan menghasilkan ruang tajam yang kecil, dalam arti fokus yang ditangkap oleh kamera mungkin hanya didapat pada objek itu sendiri, sementara foreground maupun background akan blur. Oleh karena itu, bukaan besar cocok untuk objek dekat dan makro, namun terkadang fotografer memanfaatkan bukaan besar untuk menghasilkan background blur yang membuat sebuah foto menjadi menarik. Bukaan kecil justru akan menghasilkan DOF/Ruang ketajaman yang besar, misalkan diterapkan angka 16, maka akan menghasilkan ruang tajam yang besar. Dalam arti fokus akan didapat pada foreground, background sekaligus objek. Nah, bukaan kecil sangat cocok untuk mengambil foto-foto landscape (pemandangan).

Definisi ISO, ASA atau DIN

ISO, ASA atau DIN adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya (kepekaan cahaya).Kepekaan sensor gambar diartikan sebagai kekuatan sensor untuk menyerap cahaya, jadi semakin peka maka semakin kuat sensor menyerap cahaya. Jadi kesimpulannya apabila cahaya di sekeliling mencukupi gunakanlah ISO rendah, karena cahaya sudah cukup maka tidak diperlukan kekuatan untuk menyerap cahaya dari sensor gambar, tetapi apabila cahaya di sekeliling redup atau gelap maka gunakanlah ISO tinggi karena sensor gambar memerlukan kekuatan untuk menyerap cahaya.

Petunjuk penyetingan ISO:

1. ISO rendah
Yang termasuk dalam rentang ISO rendah adalah ISO 25-200, pada rentang ISO rendah ini sangat cocok untuk untuk situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.

2. ISO sedang
Rentang ISO sedang yaitu ISO 400-800, baik digunakan untuk outdoor pada sore hari atau dalam keadaan mendung.

3. ISO tinggi
ISO tinggi digunakan untuk pemotretan dalam keadaan cahaya gelap yang termasuk dalam ISO tinggi adalah ISO 1600 keatas.